Pages

Rabu, 26 Juni 2013

BERPRASANGKA TERHADAP ORANG LAIN



Berprasangka Terhadap Orang Lain

JANGAN mudah berprasangka, baik berprasangka positif (husnudzon) maupun negatif (suudzon) kepada orang lain. Sebab prasangka sifatnya masih sementara, menilai hanya berdasarkan penampilan, tulisan, ucapan atau kata orang lain.
A.Beberapa contoh berprasangka negatif
1.Mengira guru olah raga galak
Ketika Si A pindah ke SMAN 6 Surabaya, Si A melihat guru olah raganya (Si B) berbadan besar dan tegap, berkulit agak hitam dan berwajah angker. Si A pun mengambil kesimpulan guru olah raga itu pasti galak dan angker. Tapi setelah mengenalnya, ternyata guru itu ramah, sopan, tutur katanya lembut. bahkan ada yang mengatakan, guru yang suku Ambon itu lebih “njawani” dibandingkan orang Jawa.
2.Mengira anak seorang menteri yang sombong
Si A menilai bahwa Si C yang anaknya menteri, teman kuliahnya, adalah mahasiswi yang kaya raya dan sombong. Oleh karena itu Si A agak enggan ketika Si C menyatakan ingin bergabung dalam kelompok belajarnya. Namun ketika sudah bergabung, lama kelamaan Si A baru tahu bahwa Si C ternyata tidak sombong. Bahkan baik hati, sopan dan suka membantu orang yang sedang kesulitan.
3.Mengira seseorang suka pamer
Sewaktu Si A kos di Grogol, Jakarta, dia punya teman kos cowok (Si D) yang suka pamer bermacam-macam kalung, gelang, cincin yang semuanya terbuat dari emas. bahkan juga sering memamerkan intan berlian dan permata lainnya. Si A menilai Si D cowok yang suka pamer kekayaan. Namun, setelah lama berkenalan, Si A baru tahu kalau Si D pebisnis permata membantu bisnis ibunya untuk menawarkan permata tersebut.
4.Mengira cewek gampangan
Si A mengira Si E cewek gampangan melihat cara berpakaiannya yang seksi dan suka memakai rok mini. Diapun punya pikiran negatif. Namun setelah berkenalan selama enam bulan, Si A baru yakin kalau Si E bukan cewek gampangan, melainkan cewek baik-baik yang menyukai pakaian-pakaian yang simple atau sederhana.
5.Mengira dosen yang cuek
Si A, sewaktu kuliah di akademi bahasa asing, menilai Si F merupakan dosen yang bersikap cuek. Tampilannya pendiam, dan jarang bicara. Tetapi, setelah Si A mengenalnya, ternyata Si F suka sekali mengobrol, berdiskusi dan bertukar pikiran tentang apa saja. bahkan suka bercanda.
B.Beberapa contoh berprasangka positif
1.Mengira pebisnis jujur
Si A mengajak mahasiswi Si G dan dosennya Si H. Si A beranggapan mahasisdwi tersebut jujur karena tiap hari berjilbab dan mengira dosennya juga jujur karena berpeci. Namun dalam perjalanan bisnis kerjasamanya, ternyata Si G dan Si H telah menipu dirinya hingga mengalami kergian sekitar Rp 100 juta. Celakanya tak ada perjanjian tertulis karena Si A mengira Si G dan Si H orang jujur.
2.Mengira capres yang berkualitas
Si A mengira Si I adalah capres yang berkualitas. Sebab penampilan capres Si I tersebut meyakinkan, janji-janjinya meyakinkan, iklan-iklannya meyakinkan. Namun, setelah Si I terpilih sebagai presiden, ternyata Si I seorang pembohong besar. hanya mementingkan kepentingan politiknya. Tak serius memperhatikan kepentingan rakyat terutama yang di daerah perbatasan. Tak mampu menurunkan harga sembako. Gagal di semua sektor.
3.Mengira orang baik
Si A berkenalan dengan teman barunya bernama Si J. Si J suka traktir ini traktir itu. Mengajak ke sana sini. Karena itu, ketika Si J kemalaman di rumah Si A, maka Si A menawarkan ke Si J tidur di rumahnya saja. Esok harinya ketika bangun tidur, Si A terkejut tidak ada. Tiga buah HP dan uangnya di laci Rp 3 juta amblas dibawa Si J.
4.Mengira pandai
Si A menilai calon bupati Si K merupakan cabup yang pandai. Soalnya Si K punya gelar MM, Msi dan MH. Wah, hebat,pikirnya. Namun setelah Si K terpilih sebagai bupati dan bekerja selama satu tahun, Si A baru tahu kalau Si K ternyata tidak pandai. Gelar S2-nya juga ternyata gelar hasil kuliah asal bayar.
5.Mengira kaya secara halal
Si A punya tetangga baru, namanya Si L. Mengakunya pejabat pada sebuah BUMN. Rumahnya direnovasi. Tiga bulan kemudian mobilnya diganti mobil Mercy terbaru. Pakaiannya perlente. Bicaranya tinggi. Bicara soal bisnis, soal kafe, soal apartemen dan lain-lain. Karena mengaku pejabat BUMN, maka Si A-pun berprasangka positif bahwa Si L kaya karena jabatannya. Setahun kemudian, Si L ditangkap KPK karena kasus korupsi.
C. Bagaimana sikap Anda sebaiknya terhadap orang lain?
1.Bersikap biasa,hati-hati dan waspada
2.Boleh berprasangka positif maupun negatif, tetapi bersifat sementara saja
3.Kenali kenalan Anda secara pribadi  dan secara langsung dalam waktu yang relatif lama
4.Pelajari perilakunya, konsistensi antara ucapan dan tindakan, prestasinya, statusnya, pekerjaannya, karirnya, ketahui domisilinya secara langsung, masa lalunya, dll.
5.Setelah mengenalnya secara pribadi, Anda baru boleh menilai teman Anda baik atau tidak.
Semoga bermanfaat
psikologi2009

Minggu, 23 Juni 2013

MENCINTAI LINGKUNGAN





Kita sudah terlalu banyak bicara tentang pelestarian alam. Mulai dari seminar-seminar, diskusi-diskusi, dan sebagainya, namun tanpa usaha yang nyata, semua ini akan sia-sia saja. Kali ini, kami akan mengajak kawan-kawan dan kakak-kakak semua untuk mencintai lingkungan kita ini dengan sepuluh cara yang mudah dan bisa dilakukan setiap hari. 

Berikut sepuluh cara mencintai lingkungan:
1.        Menghemat pemakaian air bersih di rumah. Mungkin kawan-kawan dan kakak-kakak bisa mandi secukupnya saja tanpa perlu berlama-lama atau mematikan keran air saat membersihkan gigi.
2.      Menghemat pemakaian Gas apa saja. Mungkin kita semua bisa menggunakan sepeda atau jalan kaki untuk mengunjungi tempat-tempat yang tidak terlalu jauh.
3.      Menghemat pemakaian kertas. Kita perlu menulis atau mencetak (print out) pada kedua sisi kertas agar lebih hemat.
4.     Menanam pohon di halaman yang kosong. Kawan-kawan dan kakak-kakak bisa memilih pohon apa saja untuk ditanam. Di samping akan menyejukkan udara di sekitar rumah, pohon juga baik untuk pelestarian air.
5.      Menggunakan pembersih rumah yang tidak membahayakan lingkungan.
6.     Menciptakan habitat satwa liar di halaman belakang rumah. Jika kawan-kawan dan kakak-kakak punya halaman yang kosong di bagian belakang rumah, boleh dijadikan habitat bagi satwa liar dengan cara menanam pohon-pohon dan sebagainya agar menjadi tempat hidup bagi burung, kupu-kupu, cicak, dan sebagainya.
7.      Memperbaiki produk-produk sepert kamera, kulkas dan kompor itu lebih baik daripada membeli yang baru. 
8.      Jangan menggunakan hairspray! Ini menyebabkan lapisan ozon menipis.
9.     Gunakan lagi botol air, handuk, dan gelas yang sudah ada dan masih layak dipakai.
10.  Daur ulang barang-barang yang lama menjadi sesuatu yang baru dan bermanfaat untuk dapat digunakan kembali. Kami yakin kawan-kawan dan kakak-kakak punya banyak ide kreatif.
Tidak sulit untuk mencintai lingkungan, bukan? Selamat mencintai lingkungan dengan tindakan nyata kawan-kawan!
gunungmimpi.
 

Senin, 10 Juni 2013

RESAH



R E S A H
Suasana hati yang tidak nyaman membuat hati kita tidak karuan dan muncul rasa resah.Resah biasanya bersamaan juga dengan rasa gelisah. Semua orang pada umumnya pernah merasakan apa itu resah. Resah memang kadang dapat mengganggu pikiran kita.
Pertanyaannya bagaimana kita mengatasi resah dan mengambil manfaatnya.
Resah biasanya muncul apabila kita tidak mendapatkan jalan keluar ketika kita mendapat masalah. Ditambah lagi ketika tidak ada faktor pendukung yang mampu membantu kita dalam mengatasi masalah tersebut. Wah semakin resah saja.

Menjawab pertanyaan di atas ada beberapa hal yang perlu kita terapkan ketika kita menghadapi masalah sehingga resah yang kita rasakan dapat kita minimalkan.
1. Identifikasi masalah, artinya masalah kita lihat apakah berat atau tidak, perlu di atasi atau tidak.
2. Prioritaskan masalah yang akan di atasi lebih dahulu. Kalau sekiranya masalah tersebut terlalu berat dan perlu orang lain yang membantu maka masalah tersebut ditunda dulu di atasi. Atasi masalah yang ringan dulu,yang mudah kita atasi. Siapa tahu ketika mengatasi masalah tersebut juga dapat jalan keluar untuk masalah yang lebih berat.
3. Gunakan sumber daya yang ada pada diri kita. Sekiranya kita hanya mampu mengatasi masalah yang ringan berdasarkan sumber daya yang ada pada kita maka masalah itu dulu yang kita atasi, yang lebih berat baru mencari sumber daya lain diluar dari kemampuan kita.
4. Jangan malu meminta bantuan orang lain. Ketika masalah semakin berat dan kita tidak mau meminta bantuan orang lain maka kita akan merasa tertekan dengan masalah tersebut. Mintalah bantuan orang lain yang lebih mampu mengatasi masalah yang kita hadapi, paling tidak kita berbagi dengang orang lain yang dapat kita percayai.
5. Belajar dari pengalaman, maksudnya tidak lain sekiranya keresahan yang muncul karena masalah yang sama maka seharusnya kita akan lebih mudah untuk mengatasinya.
6. Jangan putus asa, artinya ketika kita sudah berusaha mengatasi masalah tersebut tetapi masih ada keresahan yang muncul maka seharusnya kita tidak berputus asa untuk mengoreksi kembali masalah tersebut apakah sudah teratasi dengan tepat atau tidak.
7. Berserah diri. Ini adalah upaya kita yang terakhir setelah berusaha untuk mengatasi masalah yang kita hadapi dengan berbagai jalan sehingga rasa resah kita berkurang. Ketika rasa resah kita tetap ada dan selalu ada maka tidak salahnya semuanya kita kembalikan kepadaNya. Barangkali ada hikmah tersendiri yang akan kita dapat.
Demikian upaya-upaya yang dapat kita terapkan ketika ada keresahan dalam menghadapi masalah di dunia. Dan mungkin banyak jalan/upaya lain lagi yang isa kita lakukan.
Semoga resahku juga berkurang, Amin.