Pages

Selasa, 19 Maret 2013

AGAR TIDUR SIANG TAK RUSAK


Agar Tidur Siang Tak Rusak Jadwal Tidur Malam

Ketika kafein tidak lagi efektif, tidur singkat di sela-sela kesibukan bekerja mungkin dapat menjadi solusi bagi kantuk yang menggangu. Namun bagaimana menjadikan tidur siang sebagai kebiasaan menyehatkan dan tidak merusak jadwal tidur malam ?

Ada yang bilang, jika butuh tidur, maka tidur sianglah. Penelitian pun mengindikasikan, tidur siang bukan hanya mencukupi kebutuhan istirahat dan penyembuhan, tapi juga dapat meningkatkan "mood" dan kewaspadaan sepanjang hari.

Lalu berapa lama idealanya tidur siang? Sebuah studi mengindikasikan, mereka yang rutin tidur siang 10 hingga 20 menit setiap hari, akan bangun dengan mata dan tubuh yang lebih segar daripada mereka yang menghabiskan satu hingga berjam-jam tidur siang. Hal ini karena tidur siang yang terlalu lama justru akan membuat lebih sulit untuk tidur lelap di malam hari.

Tidur memiliki tahapan, dan selama tahapan "tidur dalam" yaitu ketika mimpi terjadi, otak mengalami kesulitan untuk terbangun. Studi menunjukkan bahwa saat seseorang tertidur siang cukup lama yaitu sekitar 25 hingga 85 menit, tahapan tidur sudah mencapai fase Rapid Eye Movement (REM), dan hal berati akan membuat lebih sulit untuk tertidur di malam hari.

Oleh karena itu, disarankan untuk tidur siang selama 10 hingga 20 menit saja, supaya tetap mudah tertidur di malam hari.

Selain durasi, waktu tidur siang juga menentukan kualitas tidur di malam hari. Semakin dekat waktu tidur siang kita dengan waktu tidur malam, maka akan semakin sulit untuk terbangun saat tidur siang yang menyebabkan kacaunya jadwal tidur malam. Para ilmuan menyarankan untuk paling tidak harus ada jarak sekitar 4 jam dari tidur siang dengan tidur malam.

Secara umum, mereka yang tidur siang rutin memiliki kemampuan lebih baik untuk menangkal kantuk daripada mereka yang tidak. Yang penting, jaga durasinya jangan terlalu lama, 5 sampai 15 menit saja sudah cukup untuk menambahkan energi dan membuat kualitas tidur malam Anda lebih baik.

Jadi kapan waktu tidur siang favorit Anda?
tribunnews

Rabu, 13 Maret 2013

MEMILIH SEKOLAH


TIPS MEMILIH SEKOLAH YANG BAIK
Memilih sekolah yang tepat untuk anak kadangkala merupakan tantangan tersendiri bagi orang tua. Banyak sekolah yang tersebar di kota tempat kita tinggal, tetapi banyaknya pilihan tak membuat memilih sekolah lantas menjadi mudah.
Banyak yang merasa untuk memilih sekolah gampang-gampang susah,Setiap orang tua maupun peserta didik mempunyai kriteria sendiri dalam menentukan sekolah mana yang tepat bagi anak-anak mereka. Seringkali kriteria sekolah yang ideal menurut orang tua susah dipertemukan dengan kenyataan yang ada.

Berikut adalah tips dan cara memilih sekolah untuk anak :
1. Sesuaikan kemampuan dan minat anak
Jangan sampai minat anak belum terbangun dan anak dipaksakan untuk sekolah. Ujung-ujungnya malah bisa merepotkan orang tua maupun pihak sekolah. Apalagi kalau ibu juga bekerja di luar rumah. Sebaiknya minat dan kemauan anak agar mau masuk sekolah harus dilatih sejak dini. Agar anak semangat bersekolah maka bisa dikomunikasikan dengan anak dan ajak anak untuk ikut survey ke sekolah. Berikan penjelasan kelebihan-kelebihan sekolah.
2.Memilih lokasi sekolah
Mengenai lokasi para orang tua bisa memilih sesuai kebutuhan yang paling terpenting adalah faktor keselamatan anak pada waktu mau berangkat maupun pada waktu pulang sekolah
3.Menyesuaikan dengan anggaran
Anak sekolah di tempat yang bergengsi dan mahal juga bukan merupakan jaminan bahwa anak tersebut akan menjadi anak yang cerdas. Karena masih tergantung dengan kemampuan anak
4. Fasilitas sekolah
fasilitas juga akan membantu anak untuk tetap semangat dan betah di sekolah. Tapi yang paling penting adalah sarana komunikasi antara pihak sekolah dan wali murid. Sebaiknya para orangtua mencari sekolah yang ada fasilitas ini. Karena ini sangat bermanfaat untuk kontrol orang tua kepada anaknya.
5.Kenali karakter anak dan kebutuhannya untuk menentukan sekolah yang sesuai dengan anak.
6. Dapat membantu pencapaian tujuan jangka panjang orangtua untuk anak masing-masing.
Artinya sekolah harus memiliki nilai-nilai yang sama dengan orangtua. Misalnya bila orangtua menginginkan anak memiliki kemandirian, apakah sekolah tersebut melakukan hal-hal yang bisa membuat anak mandiri atau selalu membantu anak dalam melakukan segala sesuatu sehingga tidak melatih kemandirian anak. Hal ini bisa dilihat pada saat kunjungan ke sekolah. Selain berbicara dengan kepala sekolah, sempatkan untuk berbicara dengan guru, murid, atau mungkin orangtua lain yang ada di sekolah. ziadinor

Rabu, 06 Maret 2013

PENYAKIT MENTAL




Penyakit Mental yang paling sering diderita manusia
 - Pengertian Penyakit mental adalah penyakit yang melibatkan gangguan pada fungsi otak yang menyebabkan perubahan kepada proses pemikiran, perasaan dan tingkah-laku seseorang yang mengakibatkan gangguan untuk menjalankan aktivititas sehari-hari dengan normal / baik.

Ada beragam penyakit mental kejiwaan yang di bahas dalam dunia psikologi , namun kali ini senyumlah.com ingin menyampaikan seputar 10 penyakit mental secara umum yang sering diderita hampir oleh kebanyakan orang tanpa disadari. sebenarnya mungkin apa yang disampaikan artikel ini bukanlah hal baru , mungkin sudah sering anda temui  , jadi kali ini kami hanya ingin membantu mempertegas , dengan kata lain menguatkan memory dan ingatan agar lebih mudah dipahami.

Pengertian mental sangat sulit untuk dapat dipahami dibandingkan pengertian fisik karena mental adalah hal yang sifatnya abstrak.  Definisi Mental menurut Kamus Psikologi adalah sebagai berikut :

1.menyinggung masalah pikiran, akal, ingatan, atau proses-proses yang berasosiasi dengan pikiran, akal, ingatan.
2.(strukturalisme) menyinggung isi kesadaran.
3.(fungsionalisme) menyinggung perbuatan atau proses.
4.(psikoanalisis) menyinggung ketidaksadaran, prakesadaran dan kesadaran.
5. menyinggung proses-proses khusus, misalnya kesiagaan, sikap, impuls, dan proses intelektual.
6.menyinggung proses tersembunyi, yang dipertentangkan dengan proses erbuka...sinonim dengan PSYCHIC; CONCIOUS; PSYCHOGENIC.

Dari definisi di atas dapat dimengerti bahwa mental tidak lain adalah jiwa (psychic), yang mungkin bisa diambil garis besarnya bahwa mental adalah suatu kemampuan menyesuaikan diri yang serius sifatnya, yang mengakibatkan kemampuan tertentu dalam sugesti dan pencapaian sesuatu.


Apa yang Menyebabkan penyakit mental?

Penyebabnya tidak diketahui dengan tepat. penelitian masih dilakukan untuk mendefinisikan lebih jelas tentang penyakit ini. Namun terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit mental.

1. Faktor genetik/ keturunan:

di dalam keluarga yang mempunyai sejarah penyakit mental berisiko lebih tinggi dibanding populasi yang tidak ada sejarah penyakit mental.

2. Gangguan bahan kimia dalam otak:

Bila bahan kimia dalam otak yang dikenali sebagai neurotransmitter tidak berfungsi dengan baik gejala penyakit mental akan muncul. Sebagai contohnya:

-Schizophrenia: Penghasilan dopamin secara berlebihan
-Kemurungan: Paras serotonin terlalu rendah
-Mania: Paras serotonin meningkat secara melampau
-Kebimbangan: terdapat gangguan di dalam pengeluaran dan fungsi noradrenalin

3. Serangan virus:

dalam penelitian ada penyakit akibat virus telah dikaitkan dengan kemunculan penyakit mental.

4. Sejarah hidup yang getir:

Sebagai contoh: mengalami proses kelahiran yang sukar, kehilangan ibubapa semasa kecil, terlalu banyak mengalami cabaran hidup yang sukar dan sulit menerima kenyataan.

5. Keadaan sosio-ekonomi yang rendah:

Faktor kemiskinan, Dll.

Nah dari sekilas pengertian penyakit mental kiranya dapat ditarik sedikit kesimpulan , sedikit gambaran untuk memahami apa itu penyakit mental , di kesempatan lain kami akan meluangkan waktu untuk membahas lebih lanjut , menyampaikan seputar penyakit mental secara khusus beserta dengan penanganan, so stay tune at this blog senyumlah.com :D

Okay , sekarang mari kita simak 10 macam penyakit mental yang paling sering diderita oleh orang-orang , jangan panik jika anda merasa ada salah satu yang menyinggung anda , atau bahkan semuanya (kalo yg ini keterlaluan)wkwkw.. itu semua adalah normal and wajar , yang terpenting adalah segera kita sadari and tumbuhkan keinginanan untuk berubah lebih baik lagi , lawan kebiasaan - kebiasaan buruk di masa lalu , kalo kata bang iwan Fals " Bongkar Kebiasaan Lama" Hehe... Next mari kita mulai penyakit mental yang pertama adalah ;

1. Menyalahkan orang lain

Itu penyakit P dan K, yaitu Primitif dan Kekanak-kanakan. Primitif. Menyalahkan orang lain adalah pola pikir orang primitif. Di pedalaman Afrika, kalau ada orang yang sakit, yang Dipikirkan adalah: "Siapa nih yang nyantet?" Selalu "siapa", Bukan "apa" penyebabnya.

Bidang kedokteran modern selalu mencari tahu "apa" sebabnya, bukan "siapa". Jadi kalau kita berpikir menyalahkan orang lain, itu sama dengan sikap primitif. Pakai koteka aja deh, nggak usah pakai dasi dan jas. Kekanak-kanakan. Kenapa? Anak-anak selalu nggak pernah mau disalahkan. Kalau ada piring yang jatuh, "Adik tuh yang salah", atau, "Mbak tuh yang salah". Anda pakai celana monyet aja kalau bersikap begitu. Kalau kita manusia yang berakal dan dewasa selalu akan mencari sebab terjadinya sesuatu.

2. Menyalahkan diri sendiri

Menyalahkan diri sendiri bahwa dirinya merasa tidak mampu. Ini berbeda dengan mengakui kesalahan. Anda pernah mengalaminya? Kalau anda bilang tidak pernah, berarti anda bohong. "Ah, dia sih bisa, dia ahli, dia punya jabatan, dia berbakat, dan sebagainya, Lha, saya ini apa ?, wah saya nggak bisa deh. Dia S3, lha, saya SMP, wah nggak bisa deh. Dia punya waktu banyak, saya sibuk, pasti nggak bisa deh". Penyakit ini seperti kanker, tambah besar, besar di dalam mental diri sehingga bisa mencapai "improper guilty feeling".

Jadi walau yang salah partner, anak buah, atau bahkan atasan, berani bilang, "Saya kok yang memang salah, tidak mampu, dan sebagainya". Penyakit ini pelan-pelan bisa membunuh kita. Merasa inferior, kita tidak punya kemampuan. Kita sering membandingkan keberhasilan orang lain dengan kekurangan kita, sehingga keberhasilan orang lain dianggap Wajar karena mereka punya sesuatu lebih yang kita tidak punya.

3. Tidak punya goal atau cita-cita

Kita sering terpaku dengan kesibukan kerja, tetapi arahnya tidak jelas. Sebaiknya kita selalu mempunyai target kerja dengan milestone. Buat target jangka panjang dan jangka pendek secara tertulis. Ilustrasinya kayak gini: Ada anjing jago lari yang sombong. "Apa sih yang nggak bisa saya kejar, kuda aja kalah sama saya". Kemudian ada kelinci lompat-lompat, kiclik, kiclik,
kiclik.

Temannya bilang, "Nah tuh ada kelinci, kejar aja". Dia kejar itu kelinci, wesss...., kelinci lari lebih kencang, anjingnya ngotot ngejar dan kelinci lari sipat-kuping (sampai nggak dengar / peduli apa-apa), dan akhirnya nggak terkejar, kelinci masuk pagar. Anjing kembali lagi ke temannya dan diketawain. "Ah, lu, katanya jago lari, sama kelinci aja nggak bisa kejar.

Katanya lu paling kencang". "Lha dia goalnya untuk tetap hidup sih, survive, lha gua goalnya untuk fun aja sih". Kalau "GOAL" kita hanya untuk "FUN", isi waktu aja, ya hasilnya cuma terengah-engah saja.

4. Mempunyai "goal", tapi ngawur mencapainya

Biasanya dialami oleh orang yang tidak "teachable". Goalnya salah, focus kita juga salah, jalannya juga salah, arahnya juga salah. Ilustrasinya kayak gini : ada pemuda yang terobsesi dengan emas, karena pengaruh tradisi yang mendewakan emas. Pemuda ini pergi ke pertokoan dan mengisi karungnya dengan emas dan seenaknya ngeloyor pergi. Tentu saja ditangkap polisi dan ditanya. Jawabnya, "Pokoknya saya mau emas, saya nggak mau lihat kiri-kanan".

5. Mengambil jalan pintas (shortcut)

Keberhasilan tidak pernah dilalui dengan jalan pintas. Jalan pintas tidak membawa orang ke kesuksesan yang sebenarnya, karena tidak mengikuti proses. Kalau kita menghindari proses, ya nggak matang, kalaupun matang ya dikarbit. Jadi, tidak ada tuh jalan pintas. Pemain bulutangkis Indonesia bangun jam 5 pagi, lari keliling Senayan, melakukan smash 1000 kali.

Itu bukan jalan pintas. Nggak ada orang yang leha-leha tiap hari pakai sarung, terus tiba- tiba jadi juara bulu tangkis. Nggak ada! Kalau anda disuruh taruh uang 1 juta, dalam 3 minggu jadi 3 juta, masuk akal nggak tuh? Nggak mungkin!. Karena hal itu melawan kodrat.

6. Mengambil jalan terlalu panjang, terlalu santai

Analoginya begini: Pesawat terbang untuk bisa take-off, harus mempunyai kecepatan minimum. Pesawat Boeing 737, untuk dapat take- off, memerlukan kecepatan minimum 300 km/jam. Kalau kecepatan dia cuma 50 km/jam, ya Cuma ngabis-ngabisin avtur aja, muter-muter aja. Lha, kalau jalannya runwaynya lurus anda cuma pakai kecepatan 50 km/jam, ya nggak bisa take-off, malah nyungsep iya. Iya kan?

7. Mengabaikan hal-hal kecil

Dia maunya yang besar-besar, yang heboh, tapi yang kecil-kecil nggak dikerjain. Dia lupa bahwa struktur bangunan yang besar, pasti ada komponen yang kecilnya. Maunya yang hebat aja. Mengabaikan hal kecil aja nggak boleh, apalagi mengabaikan orang kecil.

8. Terlalu cepat menyerah

Jangan berhenti kerja pada masa percobaan 3 bulan. Bukan mengawali dengan yang salah yang bikin orang gagal, tetapi berhenti pada tempat yang salah. Mengawali dengan salah bisa diperbaiki, tetapi berhenti di tempat yang salah repot sekali.

9. Bayang-bayang masa lalu

Wah, puitis sekali, saya suka sekali dengan yang ini. Karena apa? Kita selalu penuh memori kan? Apa yang kita lakukan, masuk memori kita, minimal sebagai pertimbangan kita untuk langkah kita berikutnya. Apalagi kalau kita pernah gagal, nggak berani untuk mencoba lagi. Ini bisa balik lagi ke penyakit nomer-3. Kegagalan sebagai akibat bayang-bayang masa lalu yang tidak terselesaikan dengan semestinya.

Itu bayang-bayang negatif. Memori kita kadang- kadang sangat membatasi kita untuk maju ke depan. Kita kadang-kadang lupa bahwa hidup itu maju terus. "Waktu" itu maju kan?. Ada nggak yang punya jam yang jalannya terbalik? Nggak ada kan? Semuanya maju, hidup itu maju. Lari aja ke depan, kalaupun harus jatuh, pasti ke depan kok. Orang yang berhasil, pasti pernah gagal. Itu memori negatif yang menghalangi kesuksesan.

10. Menghipnotis diri dengan kesuksesan semu.

Biasa disebut Pseudo Success Syndrome. Kita dihipnotis dengan itu. Kita kalau pernah berhasil dengan sukses kecil, terus berhenti, nggak kemana-mana lagi. Sudah puas dengan sukses kecil tersebut.

Napoleon pernah menyatakan, "Saat yang paling berbahaya datang bersama dengan kemenangan yang besar". Itu saat yang paling berbahaya, karena orang lengah, mabuk kemenangan. Jangan terjebak dengan goal-goal hasil yang kecil, karena kita akan menembak sasaran yang besar, goal yang jauh. Jangan berpuas diri, ntar jadi sombong, terus takabur.

Nah demikianlah kilasan 10 penyakit mental manusia yang dikumpulkan dari berbagai sumber ,apa yang disampaikan adalah penyakit mental secara umum , ada banyak gangguan mental ke depan akan kami tuliskan satu demi satu , sebagai sarana menambah wawasan , dan semoga saja bisa sedikit membantu mengatasi masalah-masalah gangguan mental disekitar kita. okay sekian.
senyumlah