Pages

Sabtu, 30 Agustus 2014

AKU BERKATA APA


Karena Aku Tak Tau Harus Berkata Apa

Kamu..
Kamu yang terindah itu, tangisan dan rasa ingin yang indah itu.
Setiap aku harus terbangun lalu mengingatmu, dan masih dengan ingin yang sama,,
Aku tetap menyukainya.

Kamu..
Aku yang selalu mencoba untuk tetap membiarkan aku yang hanya merasakan indah  ini,
Tapi aku menyukainya
Aku menyukainya seperti aku menyukai semua yang ada di dirimu
Aku tetap menyukainya walaupun aku tau itu konyol.

Setiap hirupan nafasku, ada rasa yang mungkin rindu tapi entah mengapa aku tak tau harus mengatakannya
Lalu aku mencoba memejamkan mata, ada sesuatu yang tak tau pula aku mengatakannya.
Mungkin itu rindu, mungkin itu sayang yang belum seutuhnya meninggalkanku.
Dia tersimpan rapi di antara tumpukan ingatanku tentangmu yang aku lupa untuk membawanya pergi  bersamamu.

Tapi aku tetap menyukainya.
Aku menyukainya karena hanya aku yang mampu merasa,tanpa harus berkata kepada siapapun tentangnya
Hanya terkadang sulit untuk memanggilnya ketika aku memintanya untuk datang.
Dia malu,
Entah malu kepada siapa,aku pun tak tau
Aku hanya merasakannya ketika ia mulai penat di antara tumpukan memorimu.

Mungkin..
Mungkin saja dia ingin aku mengatakannya,
Mengatakan betapa rindunya dia kepadamu
Tapi bukan seperti ini,
Hanya saat ia ingin memaksaku mengingatnya saat rindu itu telah mengalir bersama beningnya air yang mengalir di tubuhku.

Ini terlalu menyakitiku..
Ini terlalu konyol karena tidak membiarkanku begitu saja melupakannya.
Rindu itu mungkin menginginkanku selalu mengingat dan melihatnya saat mataku menatap apapun yang ada di dunia ini
Rindu itu ingin, aku melihatnya yang sedang bersedih menginginkan dia yang dulu ada,

Seharusnya aku membiarkan rindu itu ikut bersama dia
Bersamanya yang telah berada jauh di sana
Tapi rindu itu tetap menundukkan wajahnya
Seolah berkata aku ingin kembali padanya yang dulu

Tapi aku??
Bagaimana dengan aku?
Haruskah aku tetap membiarkan rindu yang bersedih itu tetap seperti itu atau ku antar pada hati yang pantas menerimanya?

Aku hanya mencoba membisikkannya melalui hati,
“aku tidak bisa membawamu pulang, dia yang kamu harapkan sudah memiliki rindu yang menempati tempatmu”
Karena aku tak mampu untuk mengatakannya dan karena akupun tak tau harus berkata apa~

0 komentar:

Posting Komentar