Pages

Minggu, 19 Mei 2013

NOMOFOBIA


 Nomofobia?


 Saat ini begitu banyak jenis ponsel yang beredar dipasaran, dengan beragam merk dan fitur yang sangat menarik, membuat toko-toko ponsel tidak pernah sepi dari pembeli.
Selain itu, berbagai fitur yang ditanamkan dalam ponsel juga sangat bermanfaat bagi banyak orang, terlebih di jaman sekarang ini ponsel bukan semata sebagai alat telekomunikasi saja, namun menjadi suatu barang yang multifungsional. Namun di sisi lain, orang yang sudah terbiasa dengan hadirnya ponsel, mereka akan merasa cemas ketika barang yang satu ini tidak berada disampingnya. Jika kondisinya sudah demikian, mungkin anda sudah berada pada tahap kecanduan ponsel.
Kecanduan ponsel atau dengan istilah Nomofobia awalnya diciptakan oleh beberapa peneliti dari Inggris di tahun 2008 lalu. Mereka sepakat merumuskan Nomofobia ini sebagai sebutan atau gambaran terhadap orang-orang yang sering merasa cemas ketika dirinya merasa kesulitan dalam mendapatkan akses teknologi mobile seperti ponsel ini.
Mereka (Nomofobia) akan selalu berada didalam kekhawatiran ketika harus menempatkan telepon selularnya, mereka hanya ingin selalu berada di dekat barang kesayangannya tersebut dan tidak pernah berhenti memeriksa kondisi telepon selularnya karena berbagai ketakutan seperti baterai ponsel habis atau melewatkan sebuah panggilan dan pesan singkat.
Dalam hal ini, kaum wanita lebih besar kemungkinannya mengidap Nomofobia hingga 70 persen jika dibandingkan dengan laki-laki yang persentasenya hanya mencapai 60 persen saja. Sedangkan orang yang mengidap Nomofobia ini rata-rata mereka yang berumur antara 18 sampai 24 tahun dengan persentase mencapai 77 persen, sedangkan sisanya mereka yang sudah berumur antara 25 sampai 34 tahun dengan persentase sekitar  68 persen saja.
Hal ini juga dikatakan oleh seorang dokter yakni Dr. Keith Ablow bahwa jika seseorang sering meresa kebingungan ketika dirinya jauh dari gadget Maka secara otomatis akan membangun batas kontak interpersonal sehingga mereka akan menjadi kurang aktif dalam berbagai kegiatan yang berada pada luar ruangan.
“Jika seseorang membutuhkan sesuatu seperti telepon atau tiga gelas anggur demi merasa normal atau terbebas dari rasa panik, hal tersebut sudah termasuk tidak normal,” sambung nya.


0 komentar:

Posting Komentar