Curhat kepada Lawan Jenis?
Koq gak boleh?
Lha terus gue cuma boleh curhat sama teman dan sahabat gue yang sejenis? … Mungkin itu beberapa pertanyaan yang berkeliaran di
kepala saat membaca judul tulisan ini.
Judul ini
adalah salah satu subbab dalam buku “Menikah untuk Bahagia” karya Indra dan
Nunik Noveldy, pasangan yang berprofesi sebagai marriage counselor. Saya
sangat merekomendasikan buku ini sebagai salah satu bekal untuk
menjalani kehidupan rumah tangga bagi yang ingin menikah, dalam proses untuk
menikah, sedang menunggu akad nikah, dan atau yang sudah menikah.
Hmmm.. Maraknya
kasus perceraian dan perselingkuhan, juga beberapa kali menjadi tempat curhat
sahabat-sahabat, dan pengalaman pribadi, menjadi alasan saya untuk sedikit
mengulas bahasan ini.
Bagi yang sudah
memiliki pasangan (menikah yaa, bukan pacaran), Pak Indra menyarankan untuk menghindari
curhat kepada lawan jenis, terutama saat sedang mengalami masalah. Kenapa?
Karena salah satu pintu masuk selingkuh itu adalah dari curhat dengan lawan
jenis. Pun sebaliknya, hindari jika ada lawan jenis yang ingin curhat
tentang masalah keluarganya pada kita.
Silakan dijawab
(dalam hati saja) ^_^ Pernah curhat dengan teman/sahabat lawan jenis saat ada
masalah dengan pasangan? Atau mungkin ‘hanya’ ngobrol-ngobrol santai dan akrab
dengan mereka? Lama kelamaan, semakin merasa nyaman kah? Ada yang hilang saat
tidak curhat, ngobrol, atau berinteraksi dengannya atau mereka? Kemudian ada
suatu perasaan lain, yang lebih spesial, yang lebih mendalam pada orang
tersebut?
Jika jawabannya
didominasi oleh “Ya”, berhati-hatilah!!! Istighfar, mohon ampun pada Alloh, dan
segeralah kembali pada pasangan halal yang telah Alloh karuniakan, yang telah
orangtua mereka titipkan.
Saya tertampar
ketika membaca tulisan Pak Indra mengenai ‘bahaya’nya curhat kepada lawan jenis
ini. Mungkin, tidak pernah ada niat sama sekali dalam diri kita untuk
selingkuh. Tapi, apakah kita lupa? Bagaimana gencarnya setan mengelabui kita?
Haluuuss sekali cara setan menjerumuskan manusia, menggoda, dan menjauhkan
manusia dari taat. Astaghfirulloh…
Seketika
teringat semua kejadian dan cerita dari orang-orang terdekat, pun yang saya
alami sendiri. Tentu ada peran kita saat pasangan memilih untuk mencari kenyamanan
di luar, misal curhat dengan orang lain. Teruslah berusaha untuk menjadi diri
kita yang terbaik, agar Alloh pun anugerahkan kita pasangan hidup terbaik.
Mohon maaf jika terkesan menggurui, bahkan saya sama sekali belum (pernah)
menikah ^^v dengan sepenuh hati, saya hanya ingin berbagi.
Saya tuliskan
kembali beberapa bagian dari tulisan Pak Indra, (ingin tahu lebih lengkap? Beli
bukunya yaa.. Bulan Februari beredar di Gramedia, hehe..)
Di suatu acara,
kami mendapatkan kesempatan untuk lebih mengenal sepasang suami istri. Ternyata
memang betul, Anda bisa belajar dari siapa saja. Kami mengenal sebuah
ungkapan “When the students ready, the teachers will appear”. Jika Anda siap
belajar, orang-orang yang akan memberikan inspirasi akan muncul dalam kehidupan
Anda.
Sang suami
tampan, sang istri cantik, terkenal dan tentunya punya banyak “fans”. Sewaktu
mendapat kesempatan ngobrol, pasangan suami-istri ini ternyata secara serius
membangun pondasi yang kokoh untuk pernikahan mereka sehingga mereka pun
terpilih sebagai duta pasangan romantis dalam acara peluncuran sebuah produk.
Dan apa yang mereka perlihatkan di atas panggung bukan semu, tetapi betul-betul
cerminan dari apa yang sudah mereka tanam.
Sang suami
bercerita, salah satu cara dia mengantisipasi ketertarikan lawan jenis untuk
curhat kepadanya adalah dengan selalu menghindari ngobrol hanya berdua dengan
lawan jenis. Dalam “business meeting” yang beliau lakukan, pria ini selalu
mengajak teman sehingga menghindari gosip, dia juga ingin menghindari keinginan
curhat lawan bicaranya. Kami tertegun dengan sikap sang suami yang sangat
menjaga perasaan istrinya. Beliau tidak mau ada gosip yang bisa mengakibatkan
sang istri terkena dampaknya.
Allah…
Sungguh ilmu-Mu
tiada dua. Kau sudah jelaskan dengan ayat-ayat cinta-Mu, melarang kami,
hamba-Mu, untuk berkhalwat dengan yang bukan mahrom. Mengatur bagaimana
adab-adab interaksi antara lawan jenis.
Allah…
Sungguh, Kau
telah mengatur segalanya. Bimbing kami, lembutkan hati kami selalu, untuk
tunduk dan patuh hanya padaMu…
By:
primamalia
0 komentar:
Posting Komentar