Pages

Minggu, 03 Februari 2013

CARA TERAPI BERPIKIR POSITIF





Dalam mengarungi hidup yang tidak tahu akan ke mana ini, kita dituntut untuk tetap bisa bertahan sampai sejauh mana ketahanan diri kita dalam menjalaninya. Ketahanan diri kita sangat dipengaruhi oleh pola pikir yang kita miliki dalam memandang semua persoalan hidup yang memang tidak pernah habis. Nah, pola pikir yang dimaksud itu tidak lain adalah bagaimana membiasakan berpikir positif. Untuk itu, penulis ingin memberikan tips dan cara terapi berpikir positif yang sebaiknya kita ketahui bersama.

Pola pikir kita sebenarnya bukanlah murni bawaan sejak lahir, tetapi berpikir positif itu sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Artinya bila kita tumbuh dan berkembang dalam lingkungan orang yang berpikir negatif maka kemungkinan besar kita juga akan menjadi pribadi yang memiliki pola berpikir yang negatif juga. Untuk itulah, maka seringkali kita mendengar petuah dari orang yang lebih tua untuk memperluas pergaulan. Satu manfaat ya itu tadi, kita bisa membandingkan pola pikir yang berbeda.

Untuk terapi, tidak usah jauh-jauh bahkan tidak harus mengikuti seminar yang mahal. Cukup kita dekatkan diri kita ke Sang Maha Pencipta. Jika kita merasa tidak mampu berjuang sendiri melawan tekanan batin, maka carilah komunitas atau orang yang kira-kira bisa membimbing kita. Kenapa mendekatkan diri ke Tuhan itu perlu? Bila kepada Tuhan kita bisa mengikhlaskan semuanya, maka dengan keyakinan bahwa semua hal sudah diatur dan ditakdirkan oleh Yang di Atas, maka kita pun akan merasa mantap dan tidak ada berprasangka buruk lagi.

Selalu tenangkan diri kita. Kalau perlu berlatihlah yoga. Yoga terbukti membuat orang merasa tenang dalam berpikir, dan berpikir tenang membuat semua organ tubuh kita juga bisa bekerja dengan teratur. Jika belum tahu banyak tentang yoga, bukan berarti kita berhenti di tahap ini. Pastinya kita tahu bagaimana menenangkan diri kita sendiri, tanpa harus tahu yoga terlebih dahulu. Menenangkan diri itu bisa dilatih dengan cara, bergerak secara tenang, berpikir secara terarah alias tidak lompat-lompat, berbicara pun sebisa mungkin diperlambat.

Belajar dari orang lain. Bila mengharapkan pengetahuan kita sendiri, rasanya susah untuk konsisten. Kita butuh tambahan informasi tentang pengalaman orang lain dan tips lain yang ada di berbagai media. Bahkan di era sangat modern sekarang ini, mencari informasi apa pun bisa ditemukan dengan mudah di media cetak, elektronik, terlebih lagi di dunia maya.

Intropeksi diri. Untuk melihat perkembangan diri kita, sebaiknya selalu intropeksi akan kemajuan yang telah kita alami setelah melakukan beberapa langkah untuk melatih kita berpikir positif. Intropeksi yang kita lakukan ini juga membantu kita untuk kembali semangat, kenapa, karena kita biasanya bersemangat bila ada target yang kita buru dan secara bertahap langkah-langkah yang telah kita lakukan ternyata memberikan perubahan berarti.

Berpikir positif sangatlah mudah karena tidak ada yang bisa mempengaruhinya kecuali diri kita. Lagi pula, sifat ini tergolong sifat yang  dipuji oleh masyarakat karena tentunya selalu memberikan pandangan yang mengharapkan adanya kemajuan dan perbaikan di masa yang akan datang. Jadi, tidak ada alasan lagi yang patut kita jadikan tameng untuk tidak bisa merubah pola pikir kita dari positif ke negatif.  
selasar21.

0 komentar:

Posting Komentar