Dalam mengarungi hidup yang tidak tahu akan ke mana ini, kita
dituntut untuk tetap bisa bertahan sampai sejauh mana ketahanan diri kita dalam
menjalaninya. Ketahanan diri kita sangat dipengaruhi oleh pola pikir yang kita
miliki dalam memandang semua persoalan hidup yang memang tidak pernah habis.
Nah, pola pikir yang dimaksud itu tidak lain adalah bagaimana membiasakan
berpikir positif. Untuk itu, penulis ingin memberikan tips dan cara terapi berpikir positif yang
sebaiknya kita ketahui bersama.
Pola pikir kita sebenarnya bukanlah murni bawaan sejak lahir,
tetapi berpikir positif itu sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Artinya
bila kita tumbuh dan berkembang dalam lingkungan orang yang berpikir negatif
maka kemungkinan besar kita juga akan menjadi pribadi yang memiliki pola
berpikir yang negatif juga. Untuk itulah, maka seringkali kita mendengar petuah
dari orang yang lebih tua untuk memperluas pergaulan. Satu manfaat ya itu tadi,
kita bisa membandingkan pola pikir yang berbeda.
Untuk terapi, tidak usah jauh-jauh bahkan tidak harus mengikuti
seminar yang mahal. Cukup kita dekatkan diri kita ke Sang Maha Pencipta. Jika
kita merasa tidak mampu berjuang sendiri melawan tekanan batin, maka carilah
komunitas atau orang yang kira-kira bisa membimbing kita. Kenapa mendekatkan
diri ke Tuhan itu perlu? Bila kepada Tuhan kita bisa mengikhlaskan semuanya,
maka dengan keyakinan bahwa semua hal sudah diatur dan ditakdirkan oleh Yang di
Atas, maka kita pun akan merasa mantap dan tidak ada berprasangka buruk lagi.
Selalu tenangkan diri kita. Kalau perlu berlatihlah yoga. Yoga
terbukti membuat orang merasa tenang dalam berpikir, dan berpikir tenang
membuat semua organ tubuh kita juga bisa bekerja dengan teratur. Jika belum
tahu banyak tentang yoga, bukan berarti kita berhenti di tahap ini. Pastinya
kita tahu bagaimana menenangkan diri kita sendiri, tanpa harus tahu yoga
terlebih dahulu. Menenangkan diri itu bisa dilatih dengan cara, bergerak secara
tenang, berpikir secara terarah alias tidak lompat-lompat, berbicara pun sebisa
mungkin diperlambat.
Belajar dari orang lain. Bila mengharapkan pengetahuan kita
sendiri, rasanya susah untuk konsisten. Kita butuh tambahan informasi tentang
pengalaman orang lain dan tips lain yang ada di berbagai media. Bahkan di era
sangat modern sekarang ini, mencari informasi apa pun bisa ditemukan dengan
mudah di media cetak, elektronik, terlebih lagi di dunia maya.
Intropeksi diri. Untuk melihat perkembangan diri kita, sebaiknya
selalu intropeksi akan kemajuan yang telah kita alami setelah melakukan
beberapa langkah untuk melatih kita berpikir positif. Intropeksi yang kita
lakukan ini juga membantu kita untuk kembali semangat, kenapa, karena kita biasanya
bersemangat bila ada target yang kita buru dan secara bertahap langkah-langkah
yang telah kita lakukan ternyata memberikan perubahan berarti.
Berpikir positif sangatlah mudah karena tidak ada yang bisa
mempengaruhinya kecuali diri kita. Lagi pula, sifat ini tergolong sifat
yang dipuji oleh masyarakat karena tentunya selalu memberikan pandangan
yang mengharapkan adanya kemajuan dan perbaikan di masa yang akan datang. Jadi,
tidak ada alasan lagi yang patut kita jadikan tameng untuk tidak bisa merubah pola pikir kita dari positif ke negatif.
selasar21.
0 komentar:
Posting Komentar