Sangatlah sering kami menerima aduan yang
mengalami patah hati. Ada yang patah hati karena ditolak saat menyatakan cinta
untuk pertama kali. Ada juga mereka yang hubungan cintanya diputuskan sepihak
oleh sang pacar. Reaksi orang yang cintanya ditolak atau diputuskan beragam.
Ada yang Malu dan kecewa. Kadang disertai perasaan marah dan sedih. Ini normal,
apalagi saat tahu, bahwa sang pacar sudah mendapatkan gandengan baru.
Pada beberapa kasus disertai perasaan putus asa hingga depresi dan ada juga
sampai bunuh diri.
Naksir itu normal
Jika anda tertarik pada seorang gadis atau
sebaliknya, itu wajar. Naksir adalah perasaan normal saat Anda mulai memasuki
usia remaja. Sebab itu seiring dengan masa puber dan bertumbuhnya hormon
seksual. Namun apakah perasaan suka dan tertarik itu langsung disampaikan pada
yang bersangkutan? Ohhh tunggu dulu. Anda perlu menimbang dengan
bijak, apakah sahabat Anda itu juga punya perasaan yang sama. Cinta itu
mengikat dua hati. Cinta sejati tidaklah bertepuk sebelah tangan. Cinta itu
tidak melulu emosi atau perasaan. Cinta melibatkan logika dan kehendak.
Alarm cinta
Cinta punya tanda. Jika tidak ada tanda-tanda,
sebaiknya tunda dulu menyatakannya. Cinta sejati bisa menguasai diri. Lalu
kapan dong menyatakan perasaan itu? Tunggu waktu yang tepat. Tunggu saat dimana
sahabat Anda itu menunjukkan respon bahwa diapun memperhatikan Anda. Saya
menyebutnya “alarm” cinta. Bagaimana caranya tahu? Biasanya
perasaan cinta nampak dari beberapa hal. Dia suka memandang kita baik langsung
atau diam-diam. Dia suka menghubungi Anda langsung atau via sarana komunikasi
lainnya. Senang bertemu Anda dan bercakap-cakap. Kadang dia memberikan sesuatu
barang atau makanan kesukaanmu. Memberikan Perhatian saat Anda sakit atau
ulangtahun. Sepertinya Anda istimewa dimatanya. Jika Anda suka, dan ada
tanda-tanda dia juga suka dengan Anda baru pertimbangkan untuk menyampaikan
perasaan itu.
Bila cinta Anda ditolak
Bila anda menyampaikan perasaan sayang atau
cinta, harap menyiapkan diri andai cinta anda ternyata ditolak. Kenapa? Jangan
lupa sebagian sahabat menaruh perhatian kepada kita, bukan karena dia mau
menjadi pacar kita. Tetapi dia hanya merasa cocok atau nyambung dengan
kita. Atau dia merasa Anda sebagai kakak atau Abang yang baik. biasanya sahabat
Anda akan menolak dengan baik. Yang lebih menyakitkan adalah jika tidak ada
tanda-tanda Saudara langsung nembak sasaran. Bisa-bisa yang bersangkutan
menolak dengan ketus, dengan nada merendahkan. Nah, semoga anda tidak mengalami
hal ini. Jika cinta ditolak wajar Anda menjadi sedih, kecewa dan marah. Semua
perasaan itu wajar saja. Perasaan tertolak adalah salah satu pengalaman
menyakitkan bagi siapapun. Namun yang terpenting apakah Anda membiarkan
diri terus menerus dirundung kekecewaan, kesedihan dan kemarahan. Atau
Anda berusaha bangkit kembali, dan mencoba menata ulang perasaan, hidup dan
masa depan.
Bila cinta diputuskan sepihak
Hal yang lebih sakit adalah saat anda sudah
berpacaran sekian lama, kemudian diputuskan sepihak oleh pacar. Reaksi umum
adalah sedih, kecewa dan marah. Harus Anda sadari bahwa pacaran adalah masa
saling mengenal dan belum mengikat. Jika salah satu dari kalian merasa tidak
cocok, wajar saja dia memutuskan hubungan. Termasuk jika dia ternyata menemukan
cowok atau cewek yang lebih oke daripada Anda. Jika dia memutuskan itu artinya
dia tidak mencintai Anda lagi. Pertanda bahwa dia tidak merasa
cocok lagi dengan Anda. Jangan pernah mengemis cinta. Cinta sejati
memberi tanpa diminta. Jadi jika cinta pasangan anda sudah tawar, dan dia
pindah ke lain hati maka lebih baik menahan diri. Cinta sejati
dalam pacaran mentautkan dua hati. Tidak boleh hanya satu yang mencintai.
Tidak boleh anda memaksakan cinta Anda untuk diterima. Jangan
sampai Anda mengancam pacar Anda. Itu tanda Anda tidak matang.
Intinya, jangan pernah membangun hubungan cinta di atas perasaan takut. Dalam
cinta sejati tidak ada ketakutan. Yang adalah keberanian, sejahtera dan
penguasaan diri.
Membuka lembaran baru
Jika relasi kita retak dan patah apa yang kita
lakukan? Saya meminjam istilah Samuel Mulia di Kompas Minggu 3 Juli, janganlah
punya mental pengelem. Relasi atau hubungan itu laksana sebuah gelas. Kadang
lebih baik kita membiarkannya pecah daripada mencoba melukai diri sendiri
dengan berusaha memperbaikinya seperti sedia kala. Tulisannya yang berjudul
“Patah” mengajak kita belajar berani melihat keretakan hubungan, kemudian
membiarkannya patah/pecah. Lalu mengajak kita melanjutkan perjalanan baru.
Jangan menjadi pengelem, yang berusaha melem ulang keretakan hubungan.
Kita akan lelah sendiri membenahi keretakan itu. Kenapa tidak “membeli” gelas
baru. Gelas yang memberi harapan dan semangat baru. Asal kita bijak memilih
gelas baru tersebut. Intinya Jangan buang energi Anda secara sia-sia hanya
untuk melem hal yang tak mungkin lagi dilem. Dalam penutupnya Samuel berkata: ”
Saya harus belajar berani kehilangan dan berani menempuh sebuah perjalanan baru
meskipun untuk kehilangan selalu saja bisa terjadi. Membiarkan itu patah juga
supaya saya tidak egois, supaya teman saya itu bisa bahagia. Karena upaya saya
menyambungkan kembali belum tentu membahagiakannya.” Nah, jika Anda diputuskan
pacar maka belajarlah menerima kenyataan ini sambil berpengharapan
menatap masa depan. Bahwa sesungguhnya ada calon teman hidup terbaik yang
disiapkan-Nya bagi Anda. Hanya perlu sedikit kesabaran. Biarlah rasa sedih,
sakit, pahit, marah dan kecewa Anda alami sesaat. Menangislah sepuasnya
sekarang daripada Anda menderita selamanya.