Pages

Rabu, 20 Februari 2013

CARA MENGATUR WAKTU



Cara Mengatur Waktu yang Baik dan Efektif


Manajemen waktu, tips mengatur waktu, cara memanfaatkan waktu agar efektif, langkah manajemen, belajar mengatur waktu dengan baik, kiat sukses manajemen waktu, mengelola waktu agar berkualitas, menghargai waktu, dan info lainnya yang akan membantu Anda memaksimalkan waktu bisa Anda baca di halaman ini.

Bukankah masing-masing dari kita memiliki modal waktu yang sama, yaitu 24 jam? lalu mengapa ada orang yang sukses dan memiliki kualitas hidup berbeda bahkan jauh lebih berhasil? inilah pentingnya mempelajari manajemen waktu.

Sebab dengan manajemen waktu yang baik, seluruh kegiatan dapat terjadwal rapi dan semuanya terselesaikan. Agar waktu Anda menjadi lebih baik dan efektif sehingga dekat akan keberhasilan, pelajarilah beberapa tips dibawah ini.
  • Buatlah skala prioritas.
    Tentu waktu 24 jam per hari rasanya tidak cukup untuk menyelesaikan tugas menumpuk dari pekerjaan yang tersisa. Skala prioritas menjadi penting untuk Anda susun. Ciptakan skala prioritas pekerjaan manakah yang paling penting dan harus segera diselesaikan. Juga pekerjaan manakah yang bisa dikerjakan belakangan. Semua itu bertujuan untuk melatih Anda menyelesaikan segalanya secara tepat waktu.
  • Jangan menunda pekerjaan, disiplinlah !
    Bila bisa diselesaikan saat ini juga, mengapa harus ditunda? biasakanlah diri untuk disiplin dalam mengerjakan apapun. Ingatlah, semakin lama Anda menunda sebuah pekerjaan, maka semakin besar pula rasa malas yang Anda bangun. Inilah penyebab pekerjaan Anda terus menumpuk, tanpa ada yang terselesaikan dengan tuntas. Karena itu membangun disiplin diri menjadi langkah awal bagi Anda untuk bisa sukses menjalankan manajemen waktu yang sudah direncanakan. Ada baiknya Anda mempelajari cara mengatasi penundaan.
  • Bantulah dengan membuat jadwal.
    Jadwal kegiatan akan membantu Anda mengingatkan segala pekerjaan yang harus diselesaikan dalam rentang waktu tertentu. Jadwal ini bisa berupa jadwal kegiatan harian dengan keterangan jenis-jenis kegiatan Anda yang harus selesai hari itu. Dengan jadwal yang tersusun benar dan Anda ingat selalu, waktu pun bisa diatur dengan baik.
  • Fokuslah menuntaskan satu pekerjaan.
    Untuk menghasilkan output yang optimal, kerjakanlah satu tugas saja dalam satu waktu. Mengerjakan lebih dari satu kegiatan dalam waktu bersamaan hanya akan membuat Anda tidak fokus sehingga mempengaruhi hasil. Lebih baik Anda fokus untuk menuntaskan satu tugas terlebih dahulu, baru selanjutnya mengerjakan tugas berikutnya. Cara ini sangat membantu Anda untuk bekerja secara efektif, sehingga semua tujuan Anda dapat tercapai sesuai dengan target waktunya.
  • Hargailah setiap waktu yang Anda habiskan.
    Setiap waktu harus dimanfaatkan dengan maksimal sesuai dengan kebutuhan. Misalnya saja saat jam kerja, maka gunakan tenaga danpikiran Anda untuk fokus menyelesaikan pekerjaan dan tugas Anda. Begitu juga pada saat jam istirahat, hargai serta manfaatkanlah untuk refresing dan sejenak mengistirahatkan pikiran Anda. Ini akan memulihkan pikiran dan tenaga Anda sehingga siap kembali bekerja dengan optimal. Dengan menghargai waktu yang Anda miliki sesuai dengan porsinya, maka setiap jam yang Anda lewati akan memberikan manfaat bagi Anda.
Awal sebuah keberhasilan ditentukan oleh manajemen waktu, sehingga hanya Anda yang akan merasakan dampak dari membiarkan waktu terbuang sia-sia. Banyak-banyaklah belajar langsung dengan para motivator untuk mempermudah Anda menjadi ahli dalam manajemen waktu.

Semoga sukses !

Rabu, 13 Februari 2013

SANTAI TAPI PASTI



santai tapi pasti
Ujian Nasional atau disingkat UN sudah diujung hidung..eh maaf.. di ambang pintu. Jelek jelek saya ini kepala Sekolah juga loh. He he he. Jadi tahu dikit. Berbagai persiapan harus dilakukan oleh para siswa kelas akhir dari berbagai tingkatan mulai tingkat SD/MI ( Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah ), SLTP/MTs ( Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Madrasah Tsanawiyah ) dan juga SLTA / MA ( Sekolah Lanjutan Tingkat Atas dan Madrasah Aliyah ). Persiapan yang harus dilakukan mulai mental, kesehatan dan kemampuan otak agar dalam pelaksanaan UN nanti bisa berhasil secara maksimal sesuai dengan diharapkan. Berbagai upaya dilakukan. Ada cara yang benar (belajar sungguh-sungguh dan banyak mengerjakan kisi-kisi UN). Dan ada juga cara yang ‘salah’ (mencari kunci jawaban dan bocoran UN). He he he. Mana yang akan anda pilih? Target kelulusan UN Rata-rata Nilai Akhir (NA) minimum 5,5, dengan formasi nilai terdiri dari 60% dari nilai UN ditambah dengan 40% nilai sekolah. Jangan lupa nilai akhir setiap mata pelajaran tidak boleh di bawah 4,0. Dengan adanya penilaian semacam itu membuat para siswa semakin harus ‘bekerja keras’ untuk bisa berhasil dalam menghadapi UN dan mendapatkan hasil yang memuaskan ( lulus )
Berikut saya kutip untuk anda para pelajar/siswa kelas akhir yang akan menghadapi Ujian Nasional. Semoga dengan tips yang ada ini bisa memberikan sedikit sumbangan motivasi dan tenang dalam menghadapi Ujian Nasional nanti.
1. Persiapkan Diri
Belajar adalah kunci mutlak pertama dalam menghadapi ujian. Sebaiknya kamu belajar sejak dini dan sering mengikuti Pra Ujian/Try Out. Kamu juga dapat berlatih menyelesaikan soal-soal ujian yang ada di buku kisi-kisi UN, sehingga kamu lebih mantap dan siap dalam menghadapi UN.
2. Ukur Kemampuan
Siswa harus bisa mengetahui seberapa kemampuannya. Mengetahui kemampuan dan kelemahan yang dimiliki, dalam materi pelajaran apa siswa mengalami kesulitan memahaminya. Jika ada pelajaran yang kurang dipahami, maka disarankan lebih giat lagi belajarnya.
3. Menjaga kondisi Kesehatan tubuh
Kesehatan tubuh merupakan modal yang sangat penting untuk kamu bisa melakukan aktivitas kamu, termasuk belajar. Oleh sebab itu sudah semestinya siswa selalu menjaga kesehatan, sehingga ketika ujian tubuh dalam kondisi sehat, segar, dan fit. Jam tidur juga harus diperhatikan, jangan sampai kurang, serta konsumsi makanan bergizi, dan jangan lupa berolahraga secara teratur.
4. Menyiapkan peralatan ujian dengan baik
Pastikan kamu membawa peralatan ujian yang kamu butuhkan.
5. Datang Lebih Awal
Datang minimal 15 menit sebelum ujian dilaksanakan, kamu akan punya waktu mempersiapkan mental dan fisikmu. Ini akan membantu kamu lebih berkonsentrasi selama mengerjakan ujian.
6. Tenang dan Percaya diri
Biasakan untuk percaya diri dan tenang, serta berdoa sebelum memulai ujain. Dengan berdo’a kamu akan lebih tenang dan percaya diri.
7. Jangan tegang
Memang dalam menghadapi ujian kita kerap merasa tegang. Tetapi lebih baik dibawa santai saja dalam mengerjakan setiap soal sebab kondisi tegang saat ujian akan merusak konsentrasimu.
8. Membaca Perintah ujian
Bacalah perintah ujian dengan baik dan tidak terburu-buru, sebab seringkali mengabaikan perintah menjawab soal membuat kamu salah dalam memberi atau memilih jawaban.
9. Seleksi Soal
Dahulukan soal yang kamu anggap mudah, ini akan membantu kamu dalam efisiensi waktu.
10. Hati-hati Dalam Mengisi Lembar Jawaban
Untuk soal pilihan ganda abaikan jawaban yang kamu tahu salah, jangan menebak suatu pilihan jawaban ketika kamu tidak mengetahuinya secara pasti dan ketika hukuman pengurangan nilai diberlakukan. Untuk soal ujian esai pikirkan dulu jawaban sebelum menjawab, buat kerangka singkat dengan mencatat beberapa ide yang ingin kamu tulis.
11. Koreksi Kembali Jawaban Soal
Periksa kembali jawaban yang sudah kamu tulis, hingga bila ada kekurangan kamu dapat dengan segera bisa memperbaiki jawaban.
12. Jangan Terburu-buru
Jangan pernah mengerjakan ujian dengan terburu-buru atau tergesa-gesa, ini bisa http://www.blogger.com/img/blank.gifmenyebabkan jawaban ujian tidak maksimal, kalau sudah selesai mengerjakanpun jangan terburu-buru untuk meninggalkan ruangan, pergunakan sisa waktu untuk memeriksa kembali jawabanmu.
13. Tutup dengan Do’a
Sebagaimana kamu berdo’a memulai ujian, berdo’alah juga setelah selesai mengerjakan. Dan ingat manusia hanya bisa berencana, Tuhan jugalah yang menentukan hasilnya.

Itulah beberapa tips dan kiat yang bisa kamu jadikan referensi dan motivasi, serta panduan untuk belajar dalam menghadapi UN 2012, selebihnya kita serahkan semua kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa.  Usaha dengan melakukan tips tips di atas sangat penting. Berhasil atau tidak Allah yang akan menentukan. Semoga sukses.   
andrepanggabean

Selasa, 12 Februari 2013

HIDUP ITU MEMILIH




Hidup di dunia ini dengan berbagai aspeknya selalu menghadirkan pilihan-pilhan. Dan semua kita yang masih hidup harus dan pasti memilih diantara pilihan-pilihan yang tersedia. Tidak mungkin tidak. Perbedaannya mungkin hanya apakah sebuah pilihan diambil dengan penuh kesadaran, kesengajaan, pemahaman, pertimbangan, perhitungan, dan pertanggungan jawab, ataukah tidak. Bahkan termasuk sikap tidak memilih itu sendiri sebenarnya juga sebuah pilihan.
Dan kualitas diri seseorang itu ditentukan antara lain oleh sikap dan caranya dalam menentukan pilihan-pilihan dalam hidupnya, serta kemampuannya dalam mempertanggung jawabkan setiap pilihan yang diambilnya.
Karena setiap pilihan dalam hidup pasti ada konsekuensi dan resikonya, maka biasakanlah diri agar selalu memilih secara sadar, sengaja dan bertanggung jawab. Lebih-lebih lagi karena setiap pilihan juga pasti akan ditanya tentangnya dan diminta pertanggungan jawabnya. Maka janganlah pernah sekali-kali tidak peduli dalam memilih apa saja dan siapa saja.
Oleh karena itu, kesiapan yang baik dalam memenuhi konskuensi setiap pilihan, dan kekuatan yang memadai dalam mengantisipasi resiko-resikonya , tak jarang justru jauh lebih penting daripada bentuk dan jenis pilihannya itu sendiri. Maka orang lemah adalah orang yang memilih dengan tanpa mengantisipasi konsekuensi dan resiko pilihannya. Dan lebih lemah lagi, adalah yang bahkan tidak memikirkan dan memperhitungkannya sama sekali.
Lalu, disamping pertimbangan akan resiko dan konskuensi, nilai sebuah pilihan utamanya juga sangat ditentukan oleh dasar dan standar yang dipakai oleh setiap pemilih dalam menentukan pilihan. Sehingga kontras dan ekstremnya perbedaan pilihan atau penilaian terhadapnya antar berbagai pihak, seringkali karena perbedaan dasar dan standar yang dipakai oleh masing-masing. Maka agar adil dan tidak salah, sebelum menilai pilihan seseorang atau suatu kelompok dalam hal-hal opsional tertentu, sangatlah penting sekali bila kita terlebih dulu mengetahui dan memahami dasar serta standar yang dipakainya secara baik dan proporsional.
Dan bila dilihat dari sifat, dasar dan standar yang dipakai, maka akan didapati bahwa, ada dua jenis atau kategori pilihan. Yaitu jenis dan kategiri pilihan dengan dasar dan standar idealistis, serta jenis dan kategiri pilihan dengan dasar pertimbangan realistis. Dan sikap terbaik dan terideal adalah yang selalu berupaya menentukan pilihan dengan cara memadukan antar keduanya. Namun masalahnya, akan selalu ada saja sikap-sikap ekstrem dan kontradiktif. Dimana ada yang terlalu idealistis sampai tidak mau mengakui adanya pilihan dengan dasar pertimbangan realstis. Sementara yang lain realistis secara berlebihan, sehingga tampak atau minimal terkesan abai terhadap kaedah-kaedah dasar dan prinsip-prinsip standar idealstis. Maka akan sangat kontras sekali hasilnya, kala pilihan dengan dasar pertimbangan realistis misalnya, dinilai dengan standar dan parameter idealistis murni. Sebagaimana begitu pula sebaliknya, pilihan-pilihan dengan standar dan parameter idealistis, tidak akan bisa dan mampu dipahami dengan baik dan benar serta proporsional oleh yang hanya berorientasi dan berpola pikir realistis semata.
Selanjutnya, merupakan salah satu realita dan fakta yang tak terpungkiri bahwa, mayoritas pilihan dalam berbagai aspek dan masalah kehidupan saat ini adalah merupakan pilihan-pilihan realistis. Karena memang hampir-hampir tidak ada pilihan di bidang apapun yang dasar dan landasannya idealistis murni. Maka umumnya sangat dilematis sekaligus controversial sekali.
Memang kaidah normatif yang mengikat setiap muslim dan muslimah dalam hidup ini bahwa, dalam menentukan atau menilai setiap pilihan apapun, semestinya ia selalu mengacu pada standar dan parameter idealistis, untuk memperoleh pilihan yang ideal pula. Namun betapa sulitnya mendapatkan pilihan ideal itu di dalam realita kehidupan seperti sekarang ini, dimana mayoritas aspeknya telah demikian jauh atau terjauhkan dari standar komitmen, kontrol dan arahan syar’i.
Sehingga hampir-hampir saja kita selalu dihadapkan pada pilihan-pilihan yang tidak ada satupun diantaranya yang ideal. Sementara itu kita tidak bisa atau tidak mungkin atau tidak dibenarkan untuk tidak memilih! Dan itu dalam hampir semua aspek kehidupan; dalam aspek sosial, pendidikan, seni budaya, ekonomi, pekerjaan, media, berbagai sarana, hukum, politik, dan lain-lain.
Nah dalam realita dan kondisi seperti itu, standar dan parameter yang harus dipakai dan diterapkan dalam menentukan suatu pilihan tertentu atau dalam menilainya haruslah standar realistis, dan bukan standar idealistis. Karena memang pilihan manapun yang diambil oleh siapapun tentulah merupakan pilihan realistis pula, dan tidak mungkin ada pilihan yang idealistis.
Sebagai contoh misalnya dalam bidang dakwah Islam. Jika penerapan prinsip tadarruj (pentahapan) dalam perjuangan dakwah Islam diibaratkan naik tangga, dan puncak idealita islami murni itu ada di tangga 10 misalnya, sementara marhalah (tahapan) dakwah saat ini baru sampai tangga 3 misalnya, maka pilihan-pilihan dakwah di marhalah ini haruslah ditentukan dan dinilai berdasarkan standar dan parameter tangga 3 dan bukan tangga 5 atau tangga 7 atau apalagi tangga 10!
Dan kaidah penting dalam melakukan muwazanat (perbandingan dan pertimbangan) diantara pilihan-pilihan realistis adalah sebagai berikut: Selama diantara pilihan-pilihan realistis itu masih bisa dibedakan, maka secara syar’i seorang muslim atau muslimah tetap wajib memilih diantara pilihan-pilihan yang ada itu, dan tidak dibenarkan bersikap netral atau abstain dengan tidak menentukan pilihan tertentu di antara pilihan-pilihan yang tersedia. Dan yang dimaksud dengan “masih bisa dibedakan” itu yakni selama masih bisa dibedakan dalam hal baik-buruknya dan maslahat-madharatnya, atau masih bisa dibedakan dalam hal tingkat kebaikan dan kemaslahatannya ataupun tingkat keburukan dan kemadharatannya!
Saat kita dihadapkan pada pilihan-pilihan yang semuanya buruk dan madharat, seperti kebanyakan pilihan yang ada di hadapan kita selama ini, maka secara syar’I kita wajib memilih yang tingkat keburukan dan kemadharatannya lebih atau paling ringan dan paling rendah. Karena hanya dengan cara itulah kita bisa mencegah pilihan yang lebih atau paling buruk dan paling madharat. Jadi babnya disini adalah demi melakukan kewajiban inkarul munkaril akbar (pengingkaran atau pencegahan terhadap kemungkaran yang lebih atau paling besar), yang hanya mungkin dilakuakan dengan terpaksa memilih, berpihak dan mendukung al-munkar al-ashghar (kemungkaran yang lebih atau paling kecil), sesuai kaidah ikhtiyar ahwanisy-syarrain atau akhaffidh-dhararain (memilih atau menolerir keburukan/kemadharatan yang lebih ringan dan lebih kecil diantara dua pilihan buruk/madharatyang ada) di dalam ushul fiqih.
Dan terakhir, yang juga sangat penting disadari dan diingat bahwa, sikap netral atau abstain, yang biasa diistilahkan golput (golongan putih?) dalam menghadapi pilihan-pilihan realistis yang kesemuanya buruk dan madharat, namun masih bisa dibedakan tingkat keburukan dan kemadharatannya, pada hakekatnya merupakan sikap “memihak” dan “memenangkan” pilihan yang lebih atau paling buruk. Namun hal itu sering tidak disadari oleh pihak-pihak yang bersangkutan.

Minggu, 03 Februari 2013

CARA TERAPI BERPIKIR POSITIF





Dalam mengarungi hidup yang tidak tahu akan ke mana ini, kita dituntut untuk tetap bisa bertahan sampai sejauh mana ketahanan diri kita dalam menjalaninya. Ketahanan diri kita sangat dipengaruhi oleh pola pikir yang kita miliki dalam memandang semua persoalan hidup yang memang tidak pernah habis. Nah, pola pikir yang dimaksud itu tidak lain adalah bagaimana membiasakan berpikir positif. Untuk itu, penulis ingin memberikan tips dan cara terapi berpikir positif yang sebaiknya kita ketahui bersama.

Pola pikir kita sebenarnya bukanlah murni bawaan sejak lahir, tetapi berpikir positif itu sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Artinya bila kita tumbuh dan berkembang dalam lingkungan orang yang berpikir negatif maka kemungkinan besar kita juga akan menjadi pribadi yang memiliki pola berpikir yang negatif juga. Untuk itulah, maka seringkali kita mendengar petuah dari orang yang lebih tua untuk memperluas pergaulan. Satu manfaat ya itu tadi, kita bisa membandingkan pola pikir yang berbeda.

Untuk terapi, tidak usah jauh-jauh bahkan tidak harus mengikuti seminar yang mahal. Cukup kita dekatkan diri kita ke Sang Maha Pencipta. Jika kita merasa tidak mampu berjuang sendiri melawan tekanan batin, maka carilah komunitas atau orang yang kira-kira bisa membimbing kita. Kenapa mendekatkan diri ke Tuhan itu perlu? Bila kepada Tuhan kita bisa mengikhlaskan semuanya, maka dengan keyakinan bahwa semua hal sudah diatur dan ditakdirkan oleh Yang di Atas, maka kita pun akan merasa mantap dan tidak ada berprasangka buruk lagi.

Selalu tenangkan diri kita. Kalau perlu berlatihlah yoga. Yoga terbukti membuat orang merasa tenang dalam berpikir, dan berpikir tenang membuat semua organ tubuh kita juga bisa bekerja dengan teratur. Jika belum tahu banyak tentang yoga, bukan berarti kita berhenti di tahap ini. Pastinya kita tahu bagaimana menenangkan diri kita sendiri, tanpa harus tahu yoga terlebih dahulu. Menenangkan diri itu bisa dilatih dengan cara, bergerak secara tenang, berpikir secara terarah alias tidak lompat-lompat, berbicara pun sebisa mungkin diperlambat.

Belajar dari orang lain. Bila mengharapkan pengetahuan kita sendiri, rasanya susah untuk konsisten. Kita butuh tambahan informasi tentang pengalaman orang lain dan tips lain yang ada di berbagai media. Bahkan di era sangat modern sekarang ini, mencari informasi apa pun bisa ditemukan dengan mudah di media cetak, elektronik, terlebih lagi di dunia maya.

Intropeksi diri. Untuk melihat perkembangan diri kita, sebaiknya selalu intropeksi akan kemajuan yang telah kita alami setelah melakukan beberapa langkah untuk melatih kita berpikir positif. Intropeksi yang kita lakukan ini juga membantu kita untuk kembali semangat, kenapa, karena kita biasanya bersemangat bila ada target yang kita buru dan secara bertahap langkah-langkah yang telah kita lakukan ternyata memberikan perubahan berarti.

Berpikir positif sangatlah mudah karena tidak ada yang bisa mempengaruhinya kecuali diri kita. Lagi pula, sifat ini tergolong sifat yang  dipuji oleh masyarakat karena tentunya selalu memberikan pandangan yang mengharapkan adanya kemajuan dan perbaikan di masa yang akan datang. Jadi, tidak ada alasan lagi yang patut kita jadikan tameng untuk tidak bisa merubah pola pikir kita dari positif ke negatif.  
selasar21.